Nulis Matek, Gak Nulis Matek : Belajar Nulis Bareng Endik Koeswoyo


Endik Koeswoyo merupakan seorang seniman yang mempunyai banyak bakat dalam bidang kepenulisan. Endik sering disebut sebagai penulis cerita untuk FTV, selain itu juga beliau menulis buku novel, bahkan beliau juga sebagai script writer di berbagi judul film. Anda tahu film Love For Sale? Nah, film tersebut diadaptasi dari buku yang berjudul Love For Sale yang ditulis oleh Endik Koeswoyo. Tentu sudah tidak diragukan lagi skill beliau dalam tulis menulis. Puluhan judul FTV dan Novel lahir dari karya tangan Endik Koeswoyo.

Pada kesempatan beberapa waktu yang lalu, yaitu pada hari Kamis 7 Mei 2020, suami dari Dita Faisal ini membagikan beberapa pengalamannya selama menjadi penulis di live Instagram bersama Pak Rama selaku Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Tentu kesempatan ini tidak akan saya lewatkan, karena saya dapat mengambil ilmu dari beliau secara langsung dan pastinya gratis. Seperti yang dikatakan di awal tulisan ini, Endik Koeswoyo  merupakan penulis story teller dan ilmunya yang sudah disampaikan beliau akan saya share di tulisan ini.

Endik Koeswoyo menyampaikan bahwa hal mendasar yang harus dilakukan oleh seorang penulis adalah membaca. Membaca adalah salah satu cara yang akan membuka wawasan kalian mengenai dunia penulisan. Membuka wawasan maksudnya adalah dengan banyak membaca kalian akan mendapatkan juga banyak kosa kata baru, karakter tokoh baru, alur cerita baru, dan hal-hal baru lainnya. Banyak orang yang ingin pintar menulis, namun ketika baru mulai menulis sedikit sudah stuck atau tidak ada ide. Dalam situasi seperti ini orang-orang menyebutnya dengan writer’s block. Salah satu cara  mengatasi writer’s block adalah dengan membaca. Endik Koeswoyo mengatakan trigger untuk menulis adalah dengan membaca. Selain membaca, cara untuk mengatasi writer’s block adalah dengan refreshing. Terkadang penulis ketika menulis akan merasakan penat dan stress, itulah yang menyebabkan penulis kehilangan ide. Dengan refreshing akan mengembalikan kembali kondisi otak yang stress menjadi tenang. Dengan refreshing jalan-jalan atau liburan itu juga dapa dijadikan sebagai mencari ide.

 Endik Koewoyo juga membagikan tips untuk menambah wawasan mengenai menulis bisa dengan membaca berbagai novel atau melihat sinetron dan film. Ternyata di dalam novel atau pun film, banyak hal-hal yang bisa diambil ilmunya, misalnya melihat cara pandang penulis atau pembuat film dari karyanya. Dengan mengamati hal tersebut, kita akan mendapatkan sudut pandang baru mengenai suatu alur cerita atau pemikiran dari pembuat karya tersebut.

Selain itu, hal penting lainnya dalam menulis adalah harus menetapkan tujuan. Tujuan sendiri akan memotivasi kita untuk selalu menulis dan tujuan akan mengarahkan kita agar tidak keluar jalur saat menulis. Tujuan itu bisa dari berbagai banyak hal, misalnya uang. Ketika penulis tahu akan harga buku yang dijual dan itu sangat menguntungkan maka itu bisa dijadikan motivasi untuk menulis. Selain tujuan, penulis harus melakukan riset sebelum menulis. Riset penting bagi penulis karena dalam menulis harus menggunakan data, data inilah yang akan digunakan penulis untuk memasukan sesuatu ke dalam cerita agar terlihat menarik dan bagus saat dibaca.

Endik Koeswoyo menjelaskan cara dah tehnik menulisnya adalah dengan karakter driven. Karakter driven adalah membuat karakter atau tokoh terlebih dahulu untuk membangun konsep dasar cerita. Menurut Endik akan ketika menulis cerita, beliau akan membuat terlebih dahulu berbagai tokoh, mulai dari tokoh utama, tokoh sampingan, dan tokoh-tokoh lainnya yang mempunyai hubungan. Beliau ketika membuat tokoh akan membuat mind tree yang berisi tokoh-tokoh dan karakternya dan ditulis stick note dan di temple di tembok. Beliau biasanya mencari ide tokoh dengan melihat film-film, bisa film barat, sinetron bahkan drama korea. Tokoh-tokoh yang telah dibuatnya kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang saling berkaitan. Dan steatment terakhir beliau memberikan tips ketika menulis untuk menulis 1 lembar beliau mengatakan harus membaca 100 halaman buku agar dapat menulis dengan baik.

Begitulah rangkuman dari Endik Koeswoyo ketika live IG bersama Pak Rama. Semoga bisa diterapkan ketika menulis dan menginspirasi anda untuk menulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Riset Media Buying : Desa Wisata Nglaanggeran

Mengenal Komunikasi Profetik

Profil Konsumen Menengah