Perbedaan Pemahaman Makna Antara Pembuat dan Penerima Iklan
Dalam resepsi
audiens, terdapat model encoding-decoding dalam memahami suatu makna melalui
penafsiran. Encoding sendiri adalah pembentukan struktur pesan yang dibuat oleh
pembuat pesan, sedangkan decoding adalah proses penyusunan pesan kembali yang
telah diterima oleh penerima pesan dari pembuat pesan. Namun sering kali muncul
masalah karena pesan yang disampaikan oleh pembuat ditafsirkan berbeda kepada
penerima iklan. Ini terjadi karena pembuat atau penerima memilki struktur makna
masing-masing yang biasanya dipengaruhi
kultur yang berbeda dari setiap orang. Sehingga penting untuk melakukan riset
terlebih dahulu.
Dalam beriklan,
hal demikian juga sering terjadi. Dalam penerapannya, makna yang ingin
disampaikan pembuat iklan diterima berbeda oleh audiens. Perbedaan ini bias menimbulkan
permasalahan seperti produk tersebut dicap jelek atau menciptakan keambiguan
yang membuat audiens bingung. Saya akan memberikan beberapa contoh iklan agar
bisa memahami lebih dalam.
Iklan Hijab Rabbani
Rabbani
merupakan brand yang menjual berbagai jenis hijab. Rabbani memang sudah sering
membuat iklan kontroversial yang membuat iklan Rabbani sering kali viral. Salah
satu iklan Rabbani yang cukup kontroversial adalah iklan yang berada di
billboard yang bertuliskan “TIDAK SEMUA CEWEK BERHIJAB ITU POLOS LHO!,”. Ketika
pertama membaca iklan tersebut audiens pasti akan berpikir kearah negatif. Kata
“POLOS” dalam kontruksi audiens berarti cewek nakal yang sudah pernah “ngapa-ngapain”.
Padahal makna yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan adalah tidak semua
cewek menggunakan hijab polos, ada juga yang bermotif dengan ditunjukkanya
gambar perempuan yang menggunakan hijab bermotif pada bagian samping kiri.
Copywriting yang digunakan dalam iklan ini mengndung ambiguitas, padahal jika
kata “ITU” diletakkan agak keatas akan lebih enak dibaca, sehingga menjadi “TIDAK
SEMUA CEWEK ITU BERHIJAB POLOS”. Tapi mungkin copywriter-nya memang sengaja
menggunakan kalimat yang ambigu untuk strategi marketing brand tersebut. Tapi terlepas dari
itu, iklan tersebut bisa diterima berbeda maknanya oleh audiens.
Iklan GoPay
Iklan GoPay ini ditampilkan
di televisi dan YouTube dengan judul “Skin Baru Pevita Bikin Heboh!”. Iklan ini menampilkan
Pevita Pearce sebagai tokoh utama. Singkat cerita, dalam iklan ini
bercerita saat Pevita bangun tidur tiba-tiba diserang oleh orang-orang tidak
dikenal. Kemudian mereka bertemepur menggunakan senjata api seperti dalam
sebuah game online mobile seperti PUBG atau Free Fire. Dalam pertengahan
perang, Pevita membeli skin/pakaian dalam game dan berubah juga di dunia nyata.
Akhirnya pertempuran itu dimenangkan oleh Pevita. Ketika menonton iklan ini,
saya kira ini adalah iklan yang mempromosikan game online seperti PUBG atau
Free Fire. Karena visualisasi yang ditampilkan sama seperti gameplay yang ada di game
online tersebut, mulai dari senjata yang digunakan, pakaian yang digunakan dan
lain-lain. Namun setelah melihat beberapa kali, saya baru sadar kalau iklan ini
adalah iklan GoPay. Dalam iklan, tampilan GoPay hanya ditampilkan
sedikit, dari banyak scene hanya 2 scene yang menunjukkan itu iklan GoPay yaitu
saat di pertengahan dan di akhir iklan. Mungkin jika seseorang hanya melihat satu
kali, orang tersebut tidak sadar kalau itu adalah iklan GoPay.
Komentar
Posting Komentar